Setiap perpisahan adalah awal bagi pertemuan yang baru. Begitulah kira kira kalimat yang pernah di ucapkan para bijak.
Jika di hitung dari pembukaan kongres HMI Ke XXX maka ini sudah sampai di hari kesepuluh. Ketum PB. HMI Demisioner pun sudah melakukan himbauan, agar kongres bisa produktif dan segera menyelesaikan dialektika perkandidatan.
Kota Ambon adalah tuan rumahnya, dan kader HMI se Nusantara adalah tamunya, ibarat tuan rumah sudah memberikan berbagai jamuan, mulai dari tempat tinggal, makanan, tempat tempat indah hingga keramahan penduduknya. Sebagai tamu yang baik, pastilah harus tahu diri", Karena kata tamu saja adalah menunjukan diksi kesementaraan. Tamu yang "tau diri" tidak boleh membuat tuan rumah menjadi terbebani.
Sebagian peserta pengembira sudah di pulangkan ada yang naik pesawat dan kapal laut. Mereka pun sudah merasakan bagaimana udara sejuk "ambon manise". Yang indah dengan laut di kanan kiri seakan memeluk daratan.
Ayolah kita selesaikan malam ini kontestasi dan kompetisi menjadi lokomotif organisasi mahasiswa islam terbesar dan tertua. Usia dan kebesaran harus di refresentasikan oleh kader yang sanggup dan memiliki daya dukung mengemban amanah, bukan membebani.
Banyak agenda agenda besar kedepan, kita tidak bisa menggantungkan cita cita pada kekerdilan. Agenda besar hanya bisa di kawal oleh orang besar pula. Bangkitlah himpunan ku, majulah, melangkah dan melesat tinggi. Hingga bintang bintang.
HMI adalah kerajaan pemikiran, mata air keteladaan, kawah candradimuka, tempat mengayuh cita umat dan bangsa. Jadilah kongres HMI sebagai ajang mempromosikn kader kader terbaik. Merajut kesamaan dalam asa dan cita cita mulia.
Selamat atas terpilihnya Ketum PB. HMI periode
2018 - 2020 dan Ketum Kohati PB HMI
2018 - 2020. Saya ucapkan lebih dulu, sebelum yang lain mengucapkan. Terimakasih Kota Ambon Manise, Provinsi Maluku.
Bersatu Manggurebe Maju
Ambon, 25 Februari 2018.
0 komentar:
Posting Komentar