Headline

SERBA SERBI PILKADA SERENTAK 2018

WARGA KALTIM TELAH MEMBIAYAI PILKADA DENGAN PAJAK 380 MILYAR ADALAH PENGHINAAN MEMBELI SUARA ANDA SERATUS DUA RATUS RIBU, TOLAK UANGNYA TOLAK CALONNYA.

RUMAH PINTAR PEMILU

KPU di tiap daerah menyediakan rumah pintar pemilu sebagai media kampanye untuk mensukseskan pelaksanaan pemilu, melalui edukasi guna meningkatkan pemahaman pada warga indonesia terkait kepemiluan di Indonesia.

MAKMUR HAPK

Arsitek Pembangunan Kabupaten Berau

Dilan 1990

Saksikan di bioskop bioskop kesayangan ANDA

MUTIARA TANAH BORNEO

Dimana bumi di Pijak di situ langit di junjung

Jumat, 16 Maret 2018

Perempuan Candradimuka gelar Safari Campaign "Emak Emak Melek Politik".

Bersama Ibu Ibu Warga Kelapa Dua, Jakarta Barat, Perempuan Candradimuka dam Sayap Kata Komunitas gelar Safari Campaign Womens Day.


Vanoramanews. Dalam rangka memperingati hari Perempuan sedunia lembaga Perempuan Candradimuka melaksanakan kegiatan bertajuk Safari Campaign International Womens Day. di Kelapa Dua, Jakarta Barat. minggu lalu. (minggu,11/03/18)

Tema yang diangkat adalah Emak Emak Melek Politik : Jadi Pemilih Cerdas Walau Hidup Terbatas. Kegiatan dimaksudkan memberikan edukasi dan kesadaran pada ibu ibu berekonomi rentan, agar menjadi pemilih cerdas dalam setiap pesta demokrasi. Kata Mega Waty founder Perempuan candradimuka asal Jakarta, yang sekaligus sebagai narasumber. 

Dalam paparannya Mega Waty menjelaskan pentingnya melek politik, agar kita pemilik suara khususnya ibu ibu yang memiliki ekonomi tergolong rentan, tidak  di PHP dengan janji janji kampanye para politisi. Kita harus belajar menilai setiap kandidat dengan baik dan benar, jangan memilih berdasarkan transaksi jual beli suara, seperti memilih karena di beri sembako dan uang. Intinya kita tolak politik uang. Paparnya. 

Narasumber lainnya Tri Aryadi Founder Sayap Kata Komunitas pada kesempatan ini, mencoba menghubungkan antara melek politik dengan kekuatan literasi. Minat baca yang kurang mempengaruhi daya kritis masyarakat khususnya perempuan. Janji dan citra akan mudah mempengaruhi kita semua apabila tidak membekali diri dengan pengetahuan yang memadai. Terangnya

Lanjut Anzau sapaan akrabnya, kita harus menghidupkan kembali minat baca, untuk itu dalam kesempatan ini dia mengajak seluruh ibu ibu yang hadir untuk memulai membaca, apapun di baca mulai dari koran, majalah sampai bungkus belanjaan pun tidak masalah dibaca. 

Kegiatan yang di moderatori oleh Sintia Aulia Rahmah Founder Perempuan Candradimuka asal Kabupaten Tanggerang, berlangsung semakin seru ketika peserta bergantian bertanya mulai dari persoalan politik hingga persoalan sehari hari yang mengundang tawa. 

Safari Campaign akan terus di lakukan selama bulan maret 2018, untuk session kedua akan di laksanakan pada 18 maret 2018 di Sukabumi Utara, Jakarta Barat, dengan menghadirkan narasumber Lyna Novianti selaku Anggota Perempuan Candradimuka dan Momba Donna Sari Lubis Founder Perempuan Candradimuka asal Depok.

(Red. E.sa)


Jumat, 02 Maret 2018

Rizal Effendi dan Politik Langkah Kuda



VanoramaNews. Samarinda (1/3/18). "Dalam kehidupan anda hidup dan mati satu kali, dalam politik anda boleh mati berkali kali kemudian bangkit lagi", begitulah ungkapan Jendral Perang sang ahli strategi yang kemudian menjadi Perdana Menteri Inggris Sir Winston Churcill.

Ungkapan diatas dalam realitas Pemilihan Gubernur kaltim 2018, khususnya pas jika disematkan pada seorang Rizal Effendi Walikota Balikpapan yang mengalami satu drama politik. di awal sedianya di gadang gadang menjadi Calon Wakil Gubernur Kaltim berdampingan dengan Walikota Samarinda Syaharie Jaang namun kenyataannya layu sebelum berkembang. Dia merasa di tinggalkan akibat tidak mampu memberikan komitmen, salah satunya terkait sumber daya (red. Biaya politik). Kekecewaan itu sempat di utarakan Rizal di laman media sosialnya. Banyak orang ikut kecewa karena mantan wartawan itu tidak jadi ikut dalam kompetisi memperebutkan kursi kekuasaan di Mulawarman (sebutan untuk lokasi Kantor Gubernur Kaltim) karena tidak memiliki pasangan, dukungan partai politik, serta faktor pragmatis.

Namun takdir berkata lain, memang politik bisa sangat cepat berubah bukan dalam hitungan jam tapi bisa berbelok dalam hitungan detik, itulah berita yang sedang berkembang. Bahwa Walikota yang di kenal dekat dengan aktivis tersebut di sepakati Partai Golkar dan Partai Nasden melalui SK bertanggal 1 maret 2018 dan 28 Februari 2018 untuk maju di pilgub kaltim berpasangan dengan Andi Sofyan Hasdam, menggantikan Nusyirwan Ismail yang wafat berapa hari yang lalu karena serangan jantung saat sedang kampanye di hulu mahakam. Praktis pasangan Andi Sofyan Hasdam - Rizal Effendi dinilai akan makin membuat kompetisi begitu ketat.

Apalagi balikpapan adalah basis politik yang menentukan, selain karena jumlah penduduk yang besar, Balikapapn juga memiliki pengaruh pada beberapa daerah yang lain, setidaknya arah politik balikpapan akan mempengaruhi kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser  

Dalam politik langkah Rizal Effendi ini bisa di katakan sebagai langkah kuda. Dimana gerakan lurus kedepan kemudian tiba tiba belok seperti huruf L (langkah kuda pada bidak catur), ini mengejutkan berbagai pihak. Bukan tidak mungkin terjadi arus dukungan yang pindah dari kandidat lain, mereka yang belum memutuskan bisa saja bersimpati pada Rizal Effendi atas drama politik yang dialaminya, belum lagi pendukung setia Nusyirwan Ismail setelah di tinggalkan sang tokoh bukan menjadi terhenti tapi justru akan memiliki daya dorong yang lebih efektif dan memiliki spirit "transenden" (melampaui yang terlihat), semua potensi itu bisa di jalankan jika di kelola secara strategis dan taktis.

Red.